Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Oknum Kasek Dituding Lakukan Pungli

02 Desember 2010 | Kamis, Desember 02, 2010 WIB Last Updated 2010-12-16T17:25:01Z
Bima, (SM).- Oknum Kepala SMPN 1 Langgudu, Rm, SPd dituding melakukan pungutan liar (Pungli) terhadap 10 orang (Kasek) Kepala Sekolah SD/SMP Satu Atap (Satap) yang ada di Kabupaten Bima.  Uang yang terkumpul tersebut mencapai capai ratusan juta rupiah.
Salah seorang warga Langgudu, MS yang meminta namanya tidak dikorankan mengatakan, perbuatan oknum Kasek SMPN 1 Langgudu itu terungkap berkat pengakuan beberapa Kasek Satap kepada salah seorang pejabat yang ada di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) pada Senin (29/11) sekitar pukul 15.30 Wita.

Kata dia, oleh pejabat Dikpora tersebut, ditelepon dan didengarkan oleh warga Langgudu.
“Kami mengetahui perbuatan kasek itu lewat Hand Phone (HP)nya salah seorang pejabat Dikpora pada Senin lalu di Bima. Pejabat itu sengaja memancing sehingga Kasek Satap mengatakan yang sebenarnya terjadi”, ungkap sumber di Karumbu, Selasa kemarin.
Lanjutnya, dari pembicaraan via HP itu, dibeberkan sejumlah penyerahan uang melalui Kasek dengan alasan ada untuk Kepala Dinas (Kadis) dan Kabid Dikmen serta ada juga untuk kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Satap oleh Bupati Bima secara simbolis di Kecamatan Wera yang di rangkaikan dengan peringatan hari cuci tangan sedunia.
Sumber menduga, di tangan Kasek SMPN 1 Langgudu itu terkumpul uang yang mencapai Rp 140 juta. Rinciannya, tanggal 2 Oktober 2010 Kepala SMPN 1 Langgudu meminta uang kepda setiap Kasek Satap sebesar Rp 1 juta. Hasilnya, ada 10 Kasek Satap yang saat itu menyerahkan uang dimaksud. Kemudian pada tanggal 14 Oktober 2010 kembali Kepala SMPN 1 Langgudu meminta uang Rp 1 juta, sehingga yang terkumpul sebanyak Rp 20 juta.
“Uang itu akan digunakan untuk kegiatan peletakan batu pertama pembangunan gedung Satap yang ada di Kabupaten Bima yang dipusatkan di SD/SMP Satap Oi Tui Kecamatan Wera”. beberanya.
Tidak hanya itu saja, cerita sumber, pada bulan Nopember 2010 Kepala SMPN 1 Langgudu kembali beraksi dengan meminta uang  Rp 6 juta setiap Kasek SD/SMP Satap, sehingga terkumpul uang sebanyak Rp 60 juta. “Uang itu diserahkan ke Kadis untuk pengobatan di Denpasar”, ungkapnya.
Lalu, pada bulan Nopember ini juga, Kepala SMPN 1 Langgudu meminta uang sebesar Rp 12 juta kepada 4 orang Kasek Satap yang ada di Langgudu sehingga terkumpul Rp 48 juta, “uang itu juga untuk diberikan kepada Kadis dan Kasubdin Dikmen yang sudah diberikan secara utuh”, ungkap sumber.
Kasek SMPN 1 Langgudu, Rm, SPd yang dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (30/11) kemarin membantah semua tudingan itu. Dirinya tidak pernah membawa nama Kadis untuk meminta uang. Akan tetapi ia mengakui hanya meminta Rp 1 juta pada setiap Kasek Satap. Uang itu, katanya untuk kegiatan makan minum pada saat peletakan batu pertama pembangunan gedung Satap di SD/SMP Satap Oi Tui Kecamatan Wera.
“Tudingan itu tidak benar, saya hanya minta satu juta saja, itupun untuk kegiatan peletakan batu pertama pembangunan gedung Satap yang dipusatkan di Oi Tui”, bantah Rm.
Ia menjelaskan, guna penghematan maka dilakukan secara simbolis pembangunan gedung Satap. Kalau kegiatan peletakan batu pertama dilakukan di setiap SD/SMP Satap maka akan memakan biaya yang besar sehingga dipusatkanlah di Satap Oi Tui.
Menurut dia, sumber yang memberikan informasi itu  sengaja ingin membunuh karirnya. Informasi yang diberikan itu hanya sebuah fitnah, kalau memang benar mana buktinya. Kapan  dan dimana dirinya meminta dan menerima uang dari 10 orang Kasek Satap, terutama Kasek Satap yang ada di Kecamatan Langgudu. “Kalau memang ada buktinya, mari perlihatkan dan jangan main tuding tanpa ada fakta”, tantang Rm.
Rm mengaku, dirinya akan melaporkan ke pihak yang berwajib  karena telah mencemarkan nama baik.  Dan hal itu tidak bisa ditolerir, sumber yang memberikan informasi itu harus bertanggunjawab”, tandasnya. (SM.12)
×
Berita Terbaru Update