Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

1350 TKI Asal Bima Kerja di Empat Negara

02 Desember 2010 | Kamis, Desember 02, 2010 WIB Last Updated 2010-12-02T00:27:44Z
Bima, (SM).- Sebanyak 1350 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Bima, tengah bekerja di empat negara. Jumlah itu, terbagi dan bekerja sebagai TKI di Arab Saudi, Malasyia, Brunai Darusalam dan Singapura.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bima, H.Makhruf Amin, Selasa (1/12) menjawab pertanyaan wartawan di ruang kerjanya mengatakan, dari 1350 orang TKI itu, sejumlah 949 orang bekerja di Arab Saudi. Rrinciannya, pada bulan Januari 2010 sejumlah 43 orang, Pebruari 74 orang, Maret 87 orang, April 116 orang, Mei 225 orang, Juni 128 orang, Juli 53 orang, Agustus 42 orang serta pada September sebanyak 111 orang.
Lanjutnya, TKI yang bekerja di Malasyia sebanyak 287 orang, dengan rincian, pada bulan April sebanyak 5 orang, Mei 67 orang, Juni 13 orang, Juli 16 orang, Agustus 72 orang dan September 78 orang dan Oktober 36 orang. “Untuk TKI yang bekerja di Brunai Darusalam dan Singapura, masing-masing berjumlah 8 dan 6 orang saja”, urainya.
Dijelaskannya, sejumlah TKI asal Kabupaten Bima itu, antara TKI laki dan perempuan jumlahnya seimbang. Khusus untuk pekerja di negara Malasyia, keseluruhannya didominasi kaum laki-laki, sebabnyapara pekerja lebih diarahkan pada pekerjaan perkebunan, sementara di negara lainnya, bervariasi.
Terkait TKI illegal, pihaknya sudah jauh-jauh hari mengantispasi dengan berbagai program sosialisasi dan pendampingan langsung di kantong TKI. Di samping itu, pihaknya selalu berkoordinasi dengan aparat Kepolisian dalam rangka mengantisipasi pengiriman TKI illegal oleh calo TKI yang tak bertanggung jawab.
“Hal itu dilakukan, guna meminimalisir, pengiriman TKi illegal di wilayah Kabupaten Bima, sehingga persoalan yang muncul atas TKI selama ini, dapat teratasi lebih dini”, terangnya.
Menyinggung masalah yang dihadapi TKI di negara tempat mereka bekerja, Makhruf mengungkapkan, untuk TKI asal Kabupaten Bima pada umumnya dapat teratasi dengan baik. Selama ini, tidak ada masalah yang terlalu serius dihadapi TKI asal Bima. Kalaupun ada, secepatnya dikomunikasikan dengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang beroperasi di wilayah Bima yang merekrutnya. “Paling yang ada masalah keterlambatan pemberian gaji dan pemindahan majikan saja”, jelasnya. (SM.08)
×
Berita Terbaru Update