Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Teras Counter Tertimpa Pohon, 1 Tewas

27 November 2010 | Sabtu, November 27, 2010 WIB Last Updated 2010-11-27T06:23:07Z
Bima, (SM).- Tragis menimpa Rohana-17 tahun warga Desa Talabiu Kecamatan Woha. Diduga hendak selamatkan diri, justru takdir lain yang dialami siswi kelas III SMA Kae Woha hingga menemui ajal pada Rabu (24/11).
Korban hembuskan nafas terakhir beberapa jam setiba di RSUD Bima. Korban mengalami luka serius di bagian kepala. Atap counter ambruk lantaran tertimpa pohon tak jauh dari bangunan counter yang ukuran kira-kira diameter 8 inci.
Peristiwa pilu yang dialami keluarga M.Ali tersebut terjadi sekitar pukul 13.30 wita hari Rabu. Kejadian naas itu berawal dari pemotongan kayu oleh A.Bakar dengan menggunakan mesin sensow. Tak disangka jatuh korban jiwa.


Saksi mata yang berada di lokasi kejadian, tidak melihat secara persis sebab tiba-tiba munculnya korban berada di luar counter tersebut. “Saat itu saya melihat pohon jatuh setelah terpotong. Dalam hitungan detik, korban sudah berada di bawah reruntuhan atap teras counter,” cerita Ilham.
Menurut Ilham, atap teras counter tersebut ambruk akibat tertimbun oleh batang pohon yang dipotong dengan menggunakan mesin sensow. Saat pohon tersebut tengah dipotong, ada beberapa orang yang ikut membantu menarik dengan tali. “Tapi entah mengapa sampai mengenai atap teras,” ujarnya.
Melihat ada orang yang ikut tertimpa atap teras counter, Ilham bergegas menghampir tempat kejadian yang tak jauh dari tempatnya berdiri semula. “Kita paksa menarik pohon dengan maksud agar bisa mengeluarkan korban,” kisahnya.
Setelah berhasil dikeluarkan dari reruntuhan atap yang dalam kondisi tidak sadarkan diri, tutur Ilham, korban sempat disiram dengan air dengan maksud agar siuman. Namun cara tersebut tidak berhasil, akhirnya diambil inisiatif untuk dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan mobil tumpangan.
Korban menghembuskan nafas terakhir beberapa saat setelah tiba di RSUD Bima. Korban saat berada di rumah sakit sudah sadarkan diri. Korban sempat merintih kesakitan saat ditangani petugas medis. “Bagian kepala yang parah dan kayaknya bagian dada juga ada tulang yang patah,” ujar Sahrun, pemilik counter.
Saat pemotongan kayu, Sahrun tengah berada di Bima untuk suatu keperluan. Kejadian tersebut diperolehnya informasi setelah dikabarkan orang di rumahnya. “Begitu mendengar kabar itu, saya bergegas langsung menuju ke rumah sakit,” ujarnya.
Korban diketahui kerap kali mendatangi counter setempat sekedar untuk memperbaiki Heand Pohone (HP). Malam sebelum kejadian pun, korban sempat mendatangi counter tersebut. “Memang sering ke counter hanya perbaiki HP. Entah HP siapa saja yang diperbaiki korban,” tutur Sahrun.
Ide pemotongan pohon tersebut, menurut Sahrun, berasal dari A.Bakar, pemegang sensow saat kejadian. Sehari sebelum pohon dipotong, A.Bakar mendatangi kediamannya meminta pohon tersebut untuk ditebang. Antara orang tua Sahrun dengan A.Bakar terjadi pembicaraan rencana pemotongan pohon tersebut. Disepakati ongkos pemotongan senilai Rp200 ribu dan uangnya telah diberikan kepada A.Bakar.
Korban datang di counter tersebut, sebelum tukang potong pohon tiba di lokasi kejadian. Kedatangan korban ke counter tersebut dengan tujuan perbaiki HP. “Korban sempat keluar dari counter melihat aktifitas pemotongan pohon tersebut,” kisah Arafah, istri Sahrun, yang juga berada di tempat kejadian.
Pada saat tengah pemotongan pun, korban sempat keluar masuk counter beberapa kali, sebelum pohon tersebut terpotong. “Pada saat pohon terpotong, tiba-tiba saja korban berlari keluar dari dalam counter,” ucapnya. “Saya tidak mengetahui persis kenapa korban keluar,” sambungnya.
Banyak pihak yang menduga, korban lari keluar dari dalam counter akibat adanya suara gemuruh pohon yang terjatuh. Sementara dal;am counter tersebut, bukan hanya korban saja, ada Jufrin tukang perbaiki HP. “Jufrin juga lari keluar counter. Tapi Dia lewat pintu belakang,” ucap Arafah.
Hingga saat ini Arafah dan keluarganya tengah diliputi trauma amat sangat setelah kejadian tragis tersebut. Sementara A.Bakar dan seorang warga lainnya hari itu juga langsung digelandang ke Mapolres Bima untuk diamankan. Korban dikebumikan di TPU Talabiu hari Kamis (25/11). (SM.06)
×
Berita Terbaru Update