Bima, (SM).–
Guna mengais rezeki pada bulan puasa, salah seorang pedangang Warung Kopi
(Warkop), Yuli warga Desa Rato, Kecamatan Bolo membuka usaha sampingan dengan
berjualan kelapa muda untuk menambah omzetnya.
Saat dikonfirmasi pada lokasi penjualannya di Cabang Donggo, ibu
tiga anak yang merupakan isteri dari Salahuddin tersebut mengaku, dalam bulan
puasa ini dirinya bersama suami terpaksa membuka usaha sampingan menjual kelapa
muda untuk kebutuhan orang berbuka puasa, sebab pada situasi seperti sekarang
ini omzet penjualan kelapa muda sangat lumayan.
Menurutnya, omzet penjualan kelapa muda selama enam hari puasa
berlangsung mencapai Rp 300 ribu per hari dan hasil tersebut cukup untuk
kebutuhan berpuasa maupun kebutuhan menghadapi lebaran nanti, “omzet sehari
bisa kita dapat hingga Rp 300 ribu”, akunya, Kamis kemarin.
Sementara itu, pedagan minuman, seperti minuman es kelapa muda dan
es campur, Nuraisyah mengaku, hasil penjualan atau omzet yang diraih dirinya
dari menjual es kelapa dalam sehari selama bulan puasa berlangsung hanya
berkisar sekitar Rp 50-70 ribu saja. “Sejauh ini omzet saya belum pernah
mencapai Rp 100 ribu dalam sehari”, keluhnya sembari mengaku tetap mensyukuri
apa yang diperoleh, apalagi bila dibandingkan dengan omzet pada bulan-bulan lainya.
Di hari yang sama, pedagang ikan laut, Hj. Nurmi yang ditemui di
Pasar Sore Sila mengatakan, omzet penjualan ikan laut selama bulan puasa ini
sama saja dengan yang diraih pada bulan-bulan lainnya, “meski puasa omzet saya
tidak ada perubahan”, tandasanya.
Dikatakannya, penjualan ikan laut seperti ikan mujair, ikan
bandeng serta udang mulai pagi hingga sore hari di Pasar Sore ini dalam sehari
bisa mencapai hingga Rp 800 ribu dan omzet ini sama dengan omzet yang didapat
pada hari-hari biasa. Namun, rezki yang diberikan Yang Maha Pencipta, tetap
disyukurinya, karena dengan rezki yang ada kebutuhan hidup keluarga bisa
teratasi. (SM.11)