Kota Bima, (SM).- Aksi demonstrasi penolakan Bahan Bakar Minyak yang merebak hampir
di seluruh wilayah nusantara beberapa hari terkahir ini, tidak saja fokus dan
menjadikan sasaran sejumlah fasilitas umum semisal SPBU dan Bandara. Mobil
berplat gincu alias plat merahpun menjadi sasaran empuk massa aksi, untuk
melampiaskan kekecewaan terhadap kebijakan pemrintah, menaikan tarif dasar BBM.
Sebut saja fakta yang terjadi, mobil dinas Wakil Walikota Bima
ikut menjadi sasaran pelemparan massa aksi. Tepatnya, Jum’at lalu. Puluhan
massa aksi dari mahasiswa yang tengah berkonvoi menuju Bandara Sultan Muhammad
Salahuddin Bima, saat berada di jalan seputaran pantai Lawata, sekitar pukul
10.30 wita melempari mobil dinas yang ditumpangi H Arahman H Abidin yang sedang
mengikuti kegiatan kebersihan bersama sejumlah pejabat kota lainnya.
Informasi yang dihimpun sejumlah wartawan, awalnya belasan
mahasiswa berkonvoi menuju bandara Sultan M. Salahudin Bima guna bergabung
dengan rekan-rekannya yang kini melakukan aksi demo tolak kenaikan BBM. Saat
melintas di jalan pantai Lawata massa melihat mobil dinas orang nomor dua
di Kota Bima tengah parkir di lintasan jalan dimaksud.
Sejumlah orang di lokasi tersebut sontak kaget ketika tiba-tiba
sejumlah mahasiswa melempari mobil berplat EA 2 S. Kejadian itu terjadi dengan
singkat, oknum mahasiswa itu melakukan sambil melaju dengan motor yang
dikendarainya. Sejumlah pegawai sendiri tidak menduga akan terjadinya insiden
itu sehingga tidak sempat merespon aksi pelemparan tersebut.
Mobil dinas itu sendiri tidak mengalami kerusakan berarti karena
hanya dilempari dengan tanah. Hanya terlihat bekas tanah yang berceceran dan
menempel di sekitar kaca dan pintu mobil tepat dimana sopir berada. (SM.08)